- Իጹ ςуφ
- Отըтէщу օ тохрэշуφ сըф
- Кр պетι унաщե ефуцեсвоզጉ
- Ռቂσιзэсևб տιзво
Tesyang praktis adalah: 1) Mudah dilaksanakan, misal tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah oleh siswa. 2) Mudah pemeriksaaannya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban maupun pedoman penskoringnya.
Bapak dan Ibu Guru, kita pasti pernah bertemu sama siswa yang rajin mengerjakan tugas dan aktif bertanya di kelas. Tapi, mungkin juga kalau kita punya siswa yang malas dan tidak pernah mengumpulkan tugas. Kenapa setiap karakteristik peserta didik itu berbeda-beda? Nah, satu hal yang harus kita pahami adalah setiap siswa punya latar belakang dan cara belajarnya sendiri. Mereka memiliki karakter masing-masing yang sebenarnya terbentuk dari proses pembelajaran yang dilaluinya. Sebagai guru, kita harus mengetahui karakter peserta didik yang berbeda-beda. Sebab, hal itu berkaitan dengan cara kita merancang dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai. Supaya siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran, mari kita pahami bersama karakter peserta didik yang unik. Apa Itu Karakteristik Peserta Didik?Manfaat Memahami Karakteristik SiswaApa Saja Karakter Peserta Didik yang Harus Diperhatikan?Menganalisis Karakteristik Peserta Didik Karakter bukanlah sesuatu yang berasal dari lahir, tapi terbentuk dari lingkungan dan orang-orang di sekitar. Menurut Lestari et al dalam Memahami Karakteristik Anak 2020, karakter adalah kualitas moral yang menjadi kepribadian khusus dan membedakannya dengan individu lain. Ilustrasi karakteristik peserta didik yang berbeda-beda. Arsip Zenius Karakteristik peserta didik bisa diartikan sebagai keseluruhan pola kelakuan yang dimiliki, yang nantinya berpengaruh pada kegiatannya dalam mencapai cita-cita atau tujuan. Terus, kenapa guru harus memahami karakteristik siswanya? Karakteristik peserta didik jadi salah satu variabel desain pembelajaran yang berkaitan sama latar belakang siswa. Dengan begitu, pembelajaran bisa dirancang sesuai aspek yang ada di diri siswa seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran, dan ciri-ciri jasmani serta emosional mereka. Baca Juga Hybrid Learning Jadi Solusi Efektif Pembelajaran? Manfaat Memahami Karakteristik Siswa Selain berperan penting untuk rancangan pembelajaran, ada beberapa manfaat lain yang didapatkan dari menganalisis karakteristik peserta didik dalam kelas, antara lain Mendapat gambaran yang lengkap tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang jenis pengalaman yang telah dimiliki oleh siswa sehingga bisa memberikan materi secara tepat lewat contoh atau ilustrasi. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah menerima dan menyerap pengetahuan baru yang latar belakang sosial dan budaya siswa, contohnya tingkat pendidikan orang tua, sosial ekonomi, atau dimensi kehidupan lainnya, agar bisa disesuaikan dengan metode yang informasi tentang tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik jasmani maupun rohani, yang berpengaruh terhadap keberhasilan dan cara belajar aspirasi dan kebutuhan siswa sehingga dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih tingkat penguasaan pengetahuan yang sudah diperoleh siswa gambaran tentang tingkat penguasaan bahasa siswa, baik secara lisan maupun tertulis, yang bisa jadi pertimbangan dalam menyajikan sikap dan nilai yang ada dalam diri siswa, sebab hal ini dapat dijadikan pertimbangan untuk merencanakan pengajaran. Jadi, banyak banget hal yang didapatkan dari memahami karakteristik peserta didik. Nah, sekarang apakah Bapak dan Ibu Guru sudah tahu apa saja karakteristik yang harus diperhatikan? Baca Juga Teori Belajar Humanistik, Proses Memanusiakan Manusia Apa Saja Karakter Peserta Didik yang Harus Diperhatikan? Dengan mengidentifikasi karakteristik peserta didik, guru bisa membedakan, mengoptimalkan, dan mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa. Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar 2011 menyebutkan ada tiga macam karakteristik peserta didik yang harus diperhatikan, yaitu Karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan awal siswa, contohnya kemampuan intelektual dan yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian misalnya sikap, perasaan, dan minat. Kondisi dan karakteristik peserta didik senantiasa mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Lalu, bagaimana cara untuk mengkaji karakter tersebut? Baca Juga Penerapan Teori Belajar Kognitif dalam Kelas Menganalisis Karakteristik Peserta Didik Cara memahami karakteristik peserta didik. Arsip Zenius Kalau Bapak dan Ibu Guru sudah mengetahui karakteristik apa saja yang harus diperhatikan, saatnya melakukan pengkajian yang meliputi Karakteristik UmumKarakteristik umum berkaitan dengan budaya, suku, agama, gender, dan latar belakang status sosial yang mempengaruhi sikap dan minat belajar siswa. Contohnya, saat merencanakan kerja kelompok, pertimbangkan perbedaan gender yang mungkin berdampak pada perhatian dan tingkat partisipasi siswa. Kelompok dengan jenis gender yang beragam bisa bekerja dengan baik di kelas awal, tapi bisa saja menghambat pembelajaran siswa untuk beberapa kelas menengah. Dengan memperhatikan karakteristik umum siswa, kita bisa merancang dan mengimplementasikan pelajaran bermakna yang menjawab kebutuhan unik setiap siswa. Kemampuan Awal KhususKemampuan awal merujuk pada pengetahuan dan keterampilan yang sudah atau belum dimiliki mengetahuinya, kita bisa melakukannya secara informal lewat pertanyaan di kelas, atau lebih formal dengan memberikan tes. Hasilnya akan menentukan apakah siswa memiliki kompetensi yang diperlukan untuk mendapatkan atau mengetahui materi saat kelas akan membahas tentang luas geometris, tes kemampuan awalnya berfokus pada keterampilan perkalian untuk mengidentifikasi apakah siswa bisa memahami materi selanjutnya. Gaya BelajarGaya belajar mengacu pada ciri-ciri psikologis yang mempengaruhi bagaimana pandangan dan respon peserta didik pada berbagai stimulus yang diberikan. Ciri psikologis yang dimaksud adalah kekuatan dalam memberi persepsi, kebiasaan memproses informasi, motivasi, dan berbagai aspek psikologis lainnya. Informasi yang didapatkan dari menganalisis karakteristik umum, kemampuan awal khusus, dan gaya belajar siswa akan membantu kita dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Jadi, gimana Bapak dan Ibu Guru? Apakah selama ini sudah coba memahami karakteristik peserta didik? Dalam proses memahami karakteristik peserta didik, Bapak dan Ibu Guru bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada di LMS Learning Management System ZenRu lho. Mulai dari kelas virtual, video materi, latihan soal, sampai sistem penilaian, semuanya hadir untuk bantu mencapai target pembelajaran yang direncanakan. Referensi Baca Juga Artikel Lainnya Pembelajaran Seimbang dalam Kegiatan Belajar Mengajar 4 Standar Kompetensi Guru yang Perlu Dimiliki Kemampuan Bahasa Inggris Guru sebagai Bekal Mengajar di Era Digital
Pendidikanyang baik dimulai dari proses pembelajaran menjadi pemikiran, lalu berubah menjadi sebuah tindakan dan kebiasaan, sehingga pada akhirnya membentuk karakter yang kuat. Itulah beberapa hal mengenai pelajar Pancasila beserta ciri-ciri siswa yang memiliki karakter Pancasila. Melalui pendidikan karakter Pancasila ini, siswa diharapkan
- Semakin maju perkembangan zaman, makin banyak pula penelitian yang menunjang dunia pendidikan. Termasuk temuan gaya belajar yang berbeda-beda pada tiap anak. Baik siswa, orangtua maupun guru, perlu memerhatikan gaya belajar anak ini. Sehingga kemampuan menangkap suatu materi pelajaran antara satu siswa dengan yang lain tidak bisa dipukul sama daya tangkap suatu pelajaran tiap siswa ini bisa saja disebabkan gaya belajar yang berbeda-beda. Melansir dari laman Ruang Guru, Sabtu 11/9/2021, setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang suka belajar sambil mendengar musik, ada juga yang lebih suka dengan suasana tenang. Tapi ada yang menyukai belajar dari praktik atau lebih menyukai belajar cukup dari baca buku saja. Baca juga Astra Honda Motor Buka 5 Lowongan Kerja bagi Lulusan S1 Dengan referensi belajar yang berbeda ini, maka setiap orang memiliki cara belajar efektif berbeda untuk satu sama lain. Untuk memudahkan proses belajar, siswa harus tahu dulu gaya belajar seperti apa yang sesuai dengan karaktermu. Menurut Bobby De Potter, gaya belajar seseorang dibagi menjadi tiga tipe, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Yuk, kita pelajari lebih dalam dengan gaya belajar ini. Gaya belajar visual Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk. Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya. Baca juga Unpar Buka Jalur Tanpa Tes bagi Mahasiswa Baru 2022, Simak Syaratnya Karakteristik gaya belajar visual Rapi dan teratur Lebih mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar Lebih suka membaca daripada dibacakan Berbicara dengan tempo agak cepat Pembaca yang cepat dan tekun Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato Sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis Tidak mudah terganggu dengan keramaian Suka menggambar apa pun di kertas Mengetahui apa yang ingin dikatakan, tapi sulit memilih kata-kata. Cara belajar yang tepat untuk visual Belajar dari gambar maupun video belajar yang menarik Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga memiliki ilustrasi Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih fokus Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar. Baca juga Mahasiswa UM Surabaya Ingatkan Bahaya Pinjol Ilegal lewat Mural Gaya belajar auditori Bagi kamu yang memiliki gaya belajar auditori, biasanya lebih mengandalkan pendengaran untuk menerima informasi dan pengetahuan. Siswa dengan tipe auditori tidak masalah dengan tampilan visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan jelas. Tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan yang pernah didengar bukan apa yang dilihat. Karakteristik gaya belajar auditori Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang dilihat Berbicara pada diri sendiri saat belajar Senang mendengarkan Mudah terganggu dengan keramaian Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual Pandai menirukan nada atau pun irama suara Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir mereka Suka berbicara, berdiskusi, atau menjelaskan sesuatu yang panjang Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai dalam bercerita. Cara belajar yang tepat untuk auditori Dengarkan musik yang disukai Bisa merekam saat guru mengajar lalu dikemudian hari didengarkan kembali Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan suara pelan untuk lebih mudah mengingat Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami maupun mengingat materi. Baca juga Calon Mahasiswa Wajib Tahu Materi Saintek Paling Sering Muncul di UTBK Gaya belajar kinestetik Selain dua gaya belajar di atas, masih ada gaya belajar lain yang bisa dimiliki siswa, Gaya belajar kinestetik lebih suka belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya siswa dengan tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkanya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Makanya, orang yang memiliki gaya belajar tipe kinestetik biasanya tidak betah berdiam lama-lama di kelas. Karakteristik gaya belajar kinestetik Menyenangi belajar dengan metode praktik Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari Berbicara dengan perlahan Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat tubuh Menghafal dengan cara berjalan atau melihat Menggunakan jari sebagai petunjuk saat membaca Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama. Cara belajar yang tepat untuk kinestetik Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan segera coba praktikkan Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya sambil berjalan atau sesederhana menjetikkan jari Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari guru Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan materi di pelajaran, misalnya untuk pelajaran Sejarah bisa mengunjungi museum Mengikuti ekstrakurikuler seperti seperti KIR Kelompok Ilmiah Remaja. Baca juga Daikin Buka 2 Posisi Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Yuk Daftar Itulah perbedaan dari tiga gaya belajar menurut Bobby De Potter. Jika kamu sudah memahami 3 gaya belajar ini, bisa membantumu saat belajar dan menangkap pelajaran yang disampaikan guru atau dosen. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
CIRI- CIRI SISWA BERKESULITAN BELAJAR Siswa sering mengalami gejala atau ciri-ciri yang dapat ditemukan saat mereka mengalami hambatan dalam proses belajarnya. Gejala yang muncul tidak jarang menimbulkan keadaan yang berbeda ditimbang biasanya sehingga terkadang orang lain menganggapnya bahwa sedang malas dalam belajar.
Apa ciri ciri siswa yang baik? Ketika kita berbicara tentang siswa yang baik, ada banyak kualitas yang harus dimiliki. Ini termasuk menghargai guru, memiliki empati terhadap teman sekelas, berkata-kata baik, aktif saat belajar, mengerjakan tugas tepat waktu, berani mengungkapkan pendapat, tidak mudah menyerah, berani bertanya, dan lain sebagainya. Menghargai Guru Salah satu ciri siswa yang baik adalah menghargai guru. Ini termasuk mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh guru, menghormati keputusan yang dibuat oleh guru, dan menghormati guru dengan cara yang tepat. Ini juga termasuk menghormati guru dengan menghadiri kelas tepat waktu, mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru, dan menghargai waktu guru. Empati Sama Teman Sekelas Ciri lain dari siswa yang baik adalah memiliki empati terhadap teman sekelas. Ini termasuk mendengarkan dan memahami pendapat teman sekelas, menghormati dan menghargai perbedaan pendapat, dan berusaha untuk membantu teman sekelas yang membutuhkan bantuan. Ini juga termasuk menghormati hak-hak teman sekelas, menghargai keunikan mereka, dan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan aman di sekolah. Berkata-Kata Baik Ciri lain dari siswa yang baik adalah berkata-kata baik. Ini termasuk menghindari bicara kasar, menghindari menyebut nama orang lain dengan cara yang tidak baik, dan menghindari menggunakan kata-kata yang tidak pantas. Ini juga termasuk menghindari menyebarkan rumor, menghindari menyebarkan informasi yang tidak benar, dan menghindari menggunakan kata-kata yang menyinggung orang lain. Aktif Saat Belajar Ciri lain dari siswa yang baik adalah aktif saat belajar. Ini termasuk mencari tahu informasi yang relevan, mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru, dan mencoba untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Ini juga termasuk menyimak materi yang diajarkan oleh guru, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan mencoba untuk memahami materi dengan baik. Mengerjakan Tugas Tepat Waktu Ciri lain dari siswa yang baik adalah mengerjakan tugas tepat waktu. Ini termasuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tepat waktu, mengikuti jadwal yang ditetapkan oleh guru, dan mengerjakan tugas dengan baik. Ini juga termasuk menyelesaikan tugas dengan benar, mengikuti jadwal belajar yang ditetapkan oleh guru, dan mengerjakan tugas dengan tepat waktu. Berani Mengungkapkan Pendapat Ciri lain dari siswa yang baik adalah berani mengungkapkan pendapat. Ini termasuk berani mengungkapkan pendapat tentang materi yang diajarkan oleh guru, berani mengungkapkan pendapat tentang masalah yang dihadapi di sekolah, dan berani mengungkapkan pendapat tentang topik-topik yang sedang dibahas. Ini juga termasuk berani mengungkapkan pendapat tentang isu-isu yang sedang hangat di sekolah, berani mengungkapkan pendapat tentang topik-topik yang sedang dibahas di sekolah, dan berani mengungkapkan pendapat tentang isu-isu yang sedang hangat di sekolah. Tidak Mudah Menyerah Ciri lain dari siswa yang baik adalah tidak mudah menyerah. Ini termasuk berusaha untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di sekolah, dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini juga termasuk berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan baik, berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan baik, dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berani Bertanya Ciri lain dari siswa yang baik adalah berani bertanya. Ini termasuk berani bertanya tentang materi yang diajarkan oleh guru, berani bertanya tentang masalah yang dihadapi di sekolah, dan berani bertanya tentang topik-topik yang sedang dibahas. Ini juga termasuk berani bertanya tentang isu-isu yang sedang hangat di sekolah, berani bertanya tentang topik-topik yang sedang dibahas di sekolah, dan berani bertanya tentang isu-isu yang sedang hangat di sekolah. Kesimpulan Dari semua ciri-ciri di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang baik adalah siswa yang menghargai guru, memiliki empati terhadap teman sekelas, berkata-kata baik, aktif saat belajar, mengerjakan tugas tepat waktu, berani mengungkapkan pendapat, tidak mudah menyerah, berani bertanya, dan lain sebagainya. Dengan memiliki kualitas-kualitas ini, siswa dapat menjadi siswa yang baik dan berhasil dalam hidup. 16 April 2022. Halo, gue adalah penulis seru yang doyan banget nulis tentang pendidikan, soal, dan tutorial. Gue nggak cuma berbagi ilmu, tapi juga selipin guyonan biar belajar jadi lebih asyik. Yuk, mari kita eksplor dunia pengetahuan sambil ketawa bareng!
Konflikpsikologis yang terjadi dikalangan siswa disekolah, atau antara anak dan orang tua bisa menyebabkan lamban belajar. Gejala-gejala kecemasan, ketakutan, gangguan jaringan syaraf, agresif, malu-malu, gugup, ragu-ragu adalah sebagian dari ciri-ciri siswa lamban belajar. 6. Proses belajar yang dilakukan
DAFTAR ISI1 10 ciri-ciri siswa hebat lagi cerdas 1. mereka mengajukan 2. Mereka adalah pekerja 3. mereka 4. mereka adalah 5. mereka 6. Mereka adalah pemecah 7. Mereka memanfaatkan 8. Apakah Warga Negara Yang Solid? 9. Mereka memiliki sistem 10. mereka dapat diandalkan 10 ciri-ciri siswa hebat lagi cerdas ciri-ciri siswa cerdas dan hebat – Mengajar adalah kerja keras. Hadiah utama adalah mengetahui bahwa Anda memiliki kesempatan untuk membuat dampak dalam kehidupan orang muda. Kecerdasan emosionalmungkin salah satunya. Namun, tidak semua siswa dibuat sama. kebanyakan guru akan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki favorit, tetapi sebenarnya ada siswa yang memiliki karakteristik tertentu yang membuat mereka menjadi siswa yang ideal. Siswa-siswa ini secara alami disayang oleh guru, dan sulit untuk tidak menerima mereka karena mereka membuat pekerjaan mereka lebih mudah. Baca terus untuk menemukan 10 sifat yang dimiliki semua pelajar yang cerdas dan hebat. Berikut10 ciri-ciri siswa pintar dan cerda 1. mereka mengajukan pertanyaan Kebanyakan guru ingin siswa bertanya ketika mereka tidak memahami konsep yang diajarkan. Ini benar-benar satu-satunya cara bagi seorang guru untuk mengetahui apakah Anda benar-benar memahami sesuatu. Jika tidak ada pertanyaan yang diajukan, guru harus berasumsi bahwa Anda memahami konsep ini. Siswa yang baik tidak takut untuk bertanya karena mereka tahu bahwa jika mereka tidak memahami konsep tertentu, itu dapat melukai mereka nanti ketika keterampilan itu diperluas. Mengajukan sering kali bermanfaat bagi kelas secara keseluruhan, karena besar, jika Anda memiliki pertanyaan tentang ini, akan ada siswa lain yang memiliki pertanyaan yang sama. 2. Mereka adalah pekerja keras Siswa yang sempurna belum tentu siswa yang paling pintar. Banyak siswa yang dikaruniai kecerdasan alami tetapi kurang disiplin diri untuk meningkatkan kecerdasan tersebut. Guru menyukai siswa yang memilih untuk bekerja keras, tidak peduli tingkat kecerdasan mereka. Siswa yang bekerja paling keras pada akhirnya akan menjadi yang paling sukses dalam hidup. Menjadi pekerja keras di sekolah menyelesaikan tugas tepat waktu, berusaha semaksimal mungkin ketika setiap tugas, meminta bantuan Anda membutuhkannya, meluangkan waktu untuk belajar dan kuis, mengenali kelemahan, dan mencari cara untuk meningkatkan. 3. mereka terlibat Terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu siswa mendapatkan kepercayaan diri , yang dapat meningkatkan keberhasilan akademik. sebagian besar sekolah menawarkan banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa. sebagian besar siswa yang terlibat baik dalam beberapa kegiatan, apakah itu atletik, Petani Masa Depan Amerika, atau OSIS . Kegiatan-kegiatan ini menawarkan begitu banyak kesempatan belajar yang tidak bisa dilakukan oleh kelas tradisional. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan untuk mengambil peran kepemimpinan dan sering mengajarkan orang untuk bekerja sama sebagai tim untuk mencapai tujuan bersama. 4. mereka adalah pemimpin Guru menyukai siswa yang baik yang merupakan pemimpin alami di kelas mereka. Seluruh kelas memiliki kepribadian unik mereka sendiri dan sering kali kelas dengan pemimpin yang baik adalah kelas yang baik. Demikian juga, kelas yang tidak memiliki kepemimpinan teman sebaya bisa menjadi yang paling sulit untuk dihadapi. Keterampilan sering merupakan bawaan. Ada yang punya dan ada yang tidak. Ini juga merupakan keterampilan yang berkembang dari waktu ke waktu di antara rekan-rekan Anda. Menjadi orang yang dapat dipercaya adalah komponen kunci untuk menjadi seorang pemimpin. Jika rekan-rekan Anda tidak mempercayai Anda, maka Anda tidak akan menjadi seorang pemimpin. Jika Anda seorang pemimpin di antara rekan-rekan Anda, Motivasi datang dari banyak tempat. Siswa terbaik adalah mereka yang memandang untuk berhasil. Demikian juga siswa yang kurang motivasi adalah yang paling sulit dicapai, sering bermasalah dan akhirnya putus sekolah. Siswa yang berbelanja untuk belajar mudah diajar. Mereka ingin, mereka ingin belajar dan sukses. Motivasi memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Ada sangat sedikit orang yang tidak melihat oleh sesuatu. Guru yang baik akan mencari cara untuk memotivasi sebagian besar siswa dalam beberapa cara, tetapi siswa yang memiliki motivasi diri jauh lebih mudah daripada mereka yang tidak menghadapi. 6. Mereka adalah pemecah masalah Tidak ada keterampilan yang kurang dari kemampuan untuk menjadi pemecah masalah. Dengan standar negara bagian Common Core yang mengharuskan siswa mahir dalam memecahkan masalah, ini adalah keterampilan serius yang perlu dikembangkan oleh sekolah secara ekstensif. Siswa yang memiliki keterampilan pemecahan masalah yang benar-benar sedikit dan jauh di antara generasi ini, sebagian besar karena aksesibilitas yang mereka miliki terhadap informasi. Siswa yang memiliki keterampilan memecahkan masalah yang nyata adalah permata langka yang disukai guru. Mereka dapat digunakan sebagai sumber daya untuk membantu mengembangkan siswa lain untuk menjadi pemecah masalah. 7. Mereka memanfaatkan peluang Salah satu peluang terbesar di AS adalah agar setiap anak mendapatkan pendidikan umum gratis. Sayangnya, tidak semua orang memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Memang benar bahwa setiap siswa harus selama beberapa waktu, tetapi itu tidak berarti bahwa setiap siswa memanfaatkan kesempatan ini dan memaksimalkan potensi belajarnya. Kesempatan untuk belajar diremehkan di Amerika Serikat. Beberapa orang tua tidak melihat nilai dalam pendidikan dan ini diturunkan kepada anak-anak mereka. Ini adalah kenyataan yang sering diabaikan dalam gerakan reformasi sekolah . Siswa terbaik memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan kepada mereka dan menghargai pendidikan yang mereka terima. 8. Apakah Warga Negara Yang Solid? Guru akan memberi tahu Anda bahwa kelas yang penuh dengan siswa yang mengikuti aturan dan prosedur lebih mungkin memaksimalkan potensi belajar mereka. Siswa yang berperilaku baik cenderung belajar lebih banyak dibandingkan dengan teman-temannya menjadi statistik disiplin siswa. Ada banyak siswa cerdas yang memiliki masalah disiplin . para siswa ini sering kali menjadi sumber frustrasi utama bagi para guru untuk para guru, kemungkinan besar tidak akan memaksimalkan kecerdasan mereka kecuali memilih untuk mengubah perilaku mereka. Siswa yang berperilaku baik di kelas mudah bergaul dengan guru, bahkan jika mereka memiliki kesulitan akademik. Tidak ada yang mau bekerja dengan siswa yang terus-menerus menyebabkan masalah, tetapi guru akan mencoba memindahkan gunung untuk siswa yang sopan, hormat, dan mengikuti aturan. 9. Mereka memiliki sistem pendukung Sayangnya, kualitas ini adalah salah satu di mana siswa secara individu sering memiliki kontrol yang sangat sedikit. Anda tidak dapat mengontrol siapa orang tua atau wali Anda . Penting juga untuk dicatat bahwa ada banyak orang sukses yang tidak memiliki sistem pendukung yang baik saat tumbuh dewasa. Ini adalah sesuatu yang dapat Anda atasi, tetapi akan jauh lebih mudah jika Anda memiliki sistem pendukung yang sehat. Ini adalah orang-orang yang paling Anda minati. Mereka Anda menuju kesuksesan, menawarkan nasihat, dan membimbing serta mengarahkan keputusan Anda sepanjang hidup Anda. Di sekolah, mereka menghadiri konferensi orang tua/guru, memastikan pekerjaan rumah Anda selesai, memastikan Anda mendapatkan nilai bagus, dan umumnya memotivasi Anda untuk menetapkan dan mencapai tujuan akademik. Mereka ada untuk Anda di saat kesulitan dan bersorak untuk Anda di saat sukses. Memiliki sistem pendukung yang hebat tidak membuat atau menghancurkan Anda sebagai siswa, tetapi pasti memberi Anda keunggulan. 10. mereka dapat diandalkan ciri-ciri siswa pintar yang dapat diandalkan Kepercayaan adalah kualitas yang akan membuat Anda disayang tidak hanya oleh guru Anda, tetapi juga teman sekelas Anda. Tak seorang pun ingin mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang tidak dapat mereka percayai. Guru menyukai siswa dan kelas yang mereka percayai karena mereka dapat memberi mereka kebebasan yang sering kali memberikan kesempatan belajar yang tidak mereka miliki. Misalnya, jika seorang guru memiliki kesempatan untuk membawa sekelompok siswa untuk mendengarkan berbicara Presiden Amerika Serikat, guru tersebut mungkin akan menolak kesempatan tersebut jika kelasnya tidak dapat diandalkan. Ketika seorang guru memberi Anda kesempatan, dia percaya pada Anda bahwa Anda cukup dapat dipercaya untuk menangani kesempatan itu. Siswa yang baik menghargai kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka dapat dipercaya. Post Views 263
1 Selalu punya energi untuk siswanya Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama. 2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, apabila memenuhi persyaratan tes yang baik. Setidak-tidaknya ada empat ciri yang harus dimiliki oleh tes hasil belajar, sehingga tes tersebut dapat dinyatakan sebagai tes yang baik yaitu valid, reliabel, obyektif, dan praktis Anas Sudijono, 1996 93. Suharsimi Arikunto 2012 72 menyebutkan tes yang baik adalah tes yang memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. a. Validitas Tes hasil belajar yang baik adalah tes yang bersifat valid atau memiliki validitas. Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dengan secara tepat, secara benar, secara shahih, atau secara absah dapat mengukur apa yang semestinya diukur. Tes hasil belajar dapat dinyatakan valid apabila tes tersebut sebagai alat pengukur keberhasilan belajar siswa dengan tepat, benar, shahih atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. b. Reliabilitas Kata realibititas sering diartikan sebagai keajegan atau kemantapan. Apabila dikaitkan dengan fungsi tes sebagai alat pengukur keberhasilan belajar siswa, maka sebuah tes dapat dikatakan reliabel apabila hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut secara berulangkali terhadap subjek yang sama senantiasa menunjukkan hasil yang tetap atau sifatnya ajeg dan stabil Annas Sudijono, 1996 95. c. Objektifitas Objektif dalam pengertian sehari-hari adalah tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Tes hasil belajar dikatakan objektif, apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan menurut apa adanya. Ditinjau dari segi isi atau materi tesnya maka kalimat apa adanya megandung pengertian bahwa materi tes tersebut adalah bersumber dari materi yang telah diberikan sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditentukan. Ditilik dari segi pemberian skor, maka tes objektif adalah tes yang terhindar dari unsur-unsur subjektif unsur pribadi yang mempengaruhi. Misalnya tulisan yang lebih bagus mendapat skor yang lebih tinggi dari tulisan yang jelek meskipun memiliki jawaban yang sama. d. Praktikabilitas Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, dan mudah pengadministrasiannya. Tes yang praktis adalah tes yang mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi 32 dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan/ diawali oleh orang lain. e. Ekonomis Ekonomis yang dimaksud disini adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama. Bentuk-bentuk Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar apabila ditinjau dari segi bentuk soalnya, dapat dibedakan menjadi tes bentuk uraian dan tes bentuk objektif. a. Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian Tes hasil belajar bentuk uraian essay test yang juga sering dikenal dengan istilah tes subjektif adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Menurut Anas Sudijono 2006 100 tes bentuk uraian adalah tes yang memiliki beberapa karakteristik yaitu; 1 tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang biasanya cukup panjang, 2 bentuk-bentuk pertanyaan atau perintahnya menuntut testee untuk memberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, membedakan, dan sebagainya, 3 jumlah butir soalnya tidak banyak hanya berkisar lima sampai dengan sepuluh butir, 4 pada umumnya butir-butir soal tes uraian diawali dengan kata-kata jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan dan sebagainya. Tes hasil belajar bentuk uraian memiliki kebaikan-kebaikan antara lain 1 mudah disiapkan dan disusun, 2 tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan, 3 mendorong siswa berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus, 4 memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri, 5 dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan. Adapun kekurangan dari tes uraian adalah; 1 kadar validitas dan reliabilitasnya rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang benar-benar telah dikuasai, 2 kurang representatif dalam mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa saja terbatas, 3 cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif, 4 pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai, 5 waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Bertitik tolak dari keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh tes hasil belajar bentuk uraian yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa petunjuk dalam penyusunannya yaitu 1 hendaknya soal-soal tes dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang diteskan, dan kalau mungkin disusun soal yang sifatnya komprehensif, 2 hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin langsung dari buku atau catatan, 3 pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman penilaiannya, 4 hendaknya diusahakan agar pertanyaannya bervariasi antara jelaskan, mengapa, bagaimana, seberapa jauh, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan, 6 hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh tercoba, 7 hendaknya ditegaskan model jawaban apa yang 34 dikendaki oleh penyusun tes, untuk ini pertanyaan tidak boleh terlalu umum, tetapi harus spesifik Suharsimi Arikunto, 2012 178-179. b. Tes Hasil Belajar Bentuk Objektif Tes objektif adalah tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item atau dengan jalan menuliskan mengisiskan jawabannya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan Annas Sudijono, 1996 106-107. Sebagai salah satu jenis tes hasil belajar, tes objektif dibedakan menjadi beberapa macam yaitu tes objektif bentuk benar-salah, bentuk pilihan ganda, bentuk menjodohkan, bentuk isian, dan bentuk melengkapi. Masing-masing bentuk tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Tes objektif memiliki beberapa kebaikan diantara yaitu 1 mengandung lebih banyak segi-segi positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun guru, 2 lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi, 3 pemeriksaannya dapat diserahkan pada orang lain, 4 pemeriksaannya tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi Suharsimi Arikunto, 2012 180. Adapun kelemahannya adalah 1 persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti, 2 soal-soalnya cenderung untuk mengungkap ingatan dan pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi, 3 banyak kesempatan untuk main untung-untungan, 4 kerja sama antar siswa pada waktu mengerjakan soal lebih terbuka Suharsimi Arikunto, 2012 180.
Berikutini 10 ciri-ciri buku ajar atau buku paket yang baik dan berkualitas Sudut Pandang (Point Of View) Buku ajar harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang melandasi atau menjiwai buku ajar secara keseluruhan. Sudut pandang ini dapat berupa teori psikologi, bahasa, dan sebagainya. Kejelasan Konsep
Siswa sekolah menengah, seperti orang dewasa, datang dari tempat yang berbeda secara intelektual, sosial, dan emosional . Guru harus belajar bagaimana bekerja dengan berbagai kepribadian yang menampilkan diri untuk memahami apa yang dibutuhkan setiap siswa. Untuk mempersiapkan diri mengajar di sekolah menengah, biasakan diri Anda dengan ciri-ciri kepribadian umum ini. Ingatlah bahwa setiap siswa dicirikan oleh kombinasi atribut bahkan ketika ada satu yang mendefinisikan mereka lebih dari yang lain. Lihatlah keseluruhan anak dan hindari menggeneralisasi berdasarkan satu sifat. Kejam Setiap sekolah memiliki pengganggu. Mereka cenderung menargetkan mereka yang tidak bisa atau tidak mau membela diri. Selalu ada penyebab mendasar dari perilaku kejam yang memotivasi siswa untuk bertindak—ini dapat mencakup apa saja mulai dari rasa tidak aman yang ekstrem hingga masalah di rumah. Seorang guru seharusnya tidak pernah memecat seorang siswa yang jahat kepada orang lain karena mereka sering membutuhkan bantuan sebanyak korban mereka, kadang-kadang lebih. Penindasan bisa bersifat fisik atau emosional, jadi waspadalah terhadap keduanya. Rajin-rajinlah mengenali bullying segera setelah itu terjadi sehingga Anda dapat dengan cepat mengakhirinya. Ajari kelas Anda untuk membela satu sama lain untuk mencegah intimidasi keluar dari kendali ketika Anda tidak menyadarinya. Setelah Anda mengidentifikasi kecenderungan kejam dalam diri seorang siswa, mulailah mencoba mencari tahu apa yang menyakiti mereka. Pemimpin Semua orang melihat ke arah siswa ini. Pemimpin alami biasanya adalah individu yang antusias, disukai, dan berpengetahuan luas yang memiliki dampak luar biasa pada teman sekelas mereka. Mereka hormat dan dihormati. Mereka mungkin tidak memperhatikan siswa lain yang melihat mereka sebagai contoh karena mereka tidak mencari perhatian. Pemimpin masih perlu dibimbing dan dibina tetapi mungkin tidak membutuhkan jenis bimbingan yang sama dari Anda sebagai teman sekelas mereka. Tunjukkan potensi mereka kepada siswa berprestasi ini dan bantu mereka membuat perbedaan positif di dalam dan di luar kelas Anda. Ingatlah bahwa bahkan siswa yang bijaksana dan berpengaruh pun membutuhkan guru untuk membantu mereka tumbuh. Energik Beberapa siswa memiliki energi untuk cadangan. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk berkonsentrasi dan bahkan menyebabkan mereka berperilaku tidak baik tanpa sengaja. Aktivitas siswa yang energik, mulai dari memantul terus-menerus hingga gangguan dan kegaduhan yang terus-menerus, dapat menguasai kelas mana pun. Bekerja dengan mereka untuk mengembangkan strategi untuk sukses—mereka mungkin memerlukan akomodasi untuk membantu mereka fokus dan menyelesaikan pekerjaan mereka. Terkadang siswa ini memiliki gangguan perilaku yang tidak terdiagnosis seperti ADHD yang harus ditangani oleh seorang profesional. Terlalu Konyol Setiap kelas memiliki siswa yang mengambilnya sendiri untuk membuat semua orang terhibur — badut kelas . Mereka cenderung menyukai perhatian dan tidak mempermasalahkan hal itu positif atau negatif selama mereka mendapat tanggapan. Siswa yang terlalu konyol sering mendapat masalah ketika mereka membiarkan keinginan mereka untuk menonjol mendapatkan yang terbaik dari mereka dan mereka berhenti mengikuti aturan untuk menghibur. Daripada segera merujuk siswa ini ke administrasi untuk tindakan disipliner, cobalah bernalar dengan mereka. Cari tahu apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu mereka memberikan contoh yang baik daripada selalu berusaha membuat orang lain tertawa. Termotivasi Siswa yang termotivasi secara alami adalah pekerja keras. Mereka berpegang teguh pada standar tinggi dan melampaui dan melampaui untuk mencapai tujuan mereka. Banyak guru senang memiliki siswa yang ambisius karena mereka tidak perlu diyakinkan untuk melakukan yang terbaik tetapi berhati-hatilah untuk tidak mengabaikan kebutuhan mereka. Siswa dengan selera yang besar untuk sukses cenderung memiliki toleransi yang rendah untuk kegagalan dan mungkin tidak adil untuk diri mereka sendiri ketika mereka tidak tampil sebaik yang mereka inginkan. Dorong mereka untuk menemukan keseimbangan yang sehat antara mendorong diri mereka sendiri dan membuat kesalahan. Berbakat dan Berbakat Siswa dengan kecerdasan di atas rata-rata membawa dinamika yang menarik ke dalam kelas. Mereka cenderung bergerak lebih cepat melalui materi dan menunjukkan keterampilan di luar usia mereka, yang dapat Anda gunakan sesekali untuk memperkaya pengajaran Anda. Namun, ada dua cara siswa lain umumnya menanggapi mereka yang berbakat dan berbakat dan tidak ada yang menguntungkan Mereka mungkin menghindari mereka karena mereka berbeda atau unik atau mengandalkan mereka untuk bantuan akademis. Kedua skenario ini dapat merusak kesejahteraan siswa yang sangat cerdas, jadi perhatikan tanda-tanda mereka dianiaya atau dimanfaatkan. terorganisir Siswa-siswa ini selalu siap untuk kelas. Mengingat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah bukanlah masalah dan mereka mungkin juga tidak membutuhkan bantuan Anda untuk melacak materi mereka. Siswa-siswa ini lebih suka keteraturan dan prediktabilitas dan mungkin mengalami kesulitan berurusan dengan apa pun yang bertentangan dengan ini. Gunakan keterampilan mereka untuk digunakan dengan pekerjaan kelas dan dorong mereka untuk memberi contoh kepada orang lain tentang cara tetap teratur. Jika mereka merasa sulit untuk berfungsi dalam kekacauan dan kekacauan, ajari mereka strategi untuk mengatasi dan beradaptasi. Tenang dan Tenang Beberapa siswa introvert, pemalu, dan menarik diri. Mereka kemungkinan besar memiliki beberapa teman dekat dan sangat sedikit berinteraksi dengan anggota kelas lainnya. Mereka tidak akan selalu berpartisipasi di kelas karena berbagi ide mereka dalam diskusi dan bekerja dengan orang lain jauh di luar zona nyaman mereka. Temukan cara untuk terhubung dengan siswa ini sehingga Anda dapat menilai secara akurat apa yang dapat mereka lakukan, apa yang mereka ketahui, dan apa yang mereka butuhkan. Perhatikan sifat-sifat yang membuat mereka menjadi siswa yang baik dan jangan menghukum mereka karena diam ini mungkin akan membuat mereka semakin kecil kemungkinannya untuk berkomunikasi. Lepas atau Tidak Termotivasi Setiap kelas pasti memiliki siswa yang sering terlihat terputus-putus atau bahkan terlihat malas. Terkadang siswa yang tidak jeli dan tidak partisipatif ini mengalami kesulitan memfokuskan modal mental mereka pada akademik dan di lain waktu mereka hanya memeriksa ketika mereka tidak mengerti. Siswa-siswa ini biasanya tidak terlalu memperhatikan diri mereka sendiri dan akan terbang di bawah radar Anda jika Anda tidak hati-hati. Cari tahu apa yang membuat mereka tidak berhasil Apakah ini masalah sosial? Kendala akademik? Sesuatu yang lain? Siswa seperti ini membutuhkan Anda untuk memperhatikan hierarki atau kebutuhan mereka sebelum mereka dapat menerapkan diri di sekolah karena mungkin ada masalah yang jauh lebih mendesak di pikiran mereka daripada tugas sekolah. Dramatis Beberapa siswa membuat drama hanya untuk menjadi pusat perhatian. Mereka mungkin bergosip atau menghasut untuk membuat siswa lain memperhatikan mereka dan tidak selalu memiliki reputasi yang baik. Jangan biarkan siswa ini memanipulasi orang lain—mereka sering kali mahir memanfaatkan sifat-sifat yang berbeda pada orang untuk mendapatkan hasil. Sama halnya dengan pelaku intimidasi, para siswa ini mungkin hanya menggunakan drama untuk menutupi masalah mereka. Siswa drama mungkin sangat membutuhkan bantuan Anda dan tidak tahu bagaimana mengungkapkannya. Sosial Akan selalu ada beberapa siswa yang tampaknya cocok dengan semua orang. Mereka suka berbicara dan berkembang dalam situasi sosial. Siswa sosial menghidupkan diskusi dan harmoni unik di kelas—gunakan keterampilan mereka sebelum bersosialisasi menjadi tidak terkendali. Mereka memiliki kemampuan untuk menjangkau siswa yang pendiam, memadamkan drama, dan membantu para pemimpin memberikan dampak positif bagi kelas. Guru terkadang memandang siswa ini sebagai gangguan tetapi mereka bisa menjadi tambahan yang sangat berharga bagi sebuah kelompok. Dogmatis Beberapa siswa hanya ingin orang lain tahu apa yang mereka pikirkan. Meskipun niat mereka mungkin tidak untuk membuat Anda atau orang lain kesal, siswa yang berpendirian memiliki kecenderungan untuk menunjukkan kekurangan dan mempertanyakan segalanya, terkadang menggagalkan pengajaran Anda. Mereka sering cerdas dan lebih sadar daripada rekan-rekan mereka, membuat mereka merasa seolah-olah teman sekelas mereka pasti ingin mendengar apa yang mereka katakan dan sering mereka lakukan. Jangan biarkan siswa ini berada di bawah kulit Anda ketika mereka berbicara kembali. Sebaliknya, bimbing mereka untuk menjadi pemimpin. Kacau Beberapa siswa tampaknya tidak dapat tetap teratur. Mereka lupa menyerahkan pekerjaan rumah, tidak mengatur ransel atau loker mereka, dan tidak memiliki keterampilan manajemen waktu yang kuat. Banyak guru memarahi siswa yang tidak terorganisir karena membuat kesalahan padahal mereka seharusnya membekali mereka dengan alat dan strategi untuk organisasi yang efektif. Ajarkan tips organisasi siswa yang tidak teratur seperti Anda akan mengajarkan hal lain sebelum ketidakmampuan mereka untuk menjadi rapi membuat mereka tidak belajar.
. z38pbd01yn.pages.dev/127z38pbd01yn.pages.dev/32z38pbd01yn.pages.dev/125z38pbd01yn.pages.dev/209z38pbd01yn.pages.dev/271z38pbd01yn.pages.dev/7z38pbd01yn.pages.dev/77z38pbd01yn.pages.dev/381z38pbd01yn.pages.dev/101
ciri ciri siswa yang baik