Pasuruan(Kabarpas.com) – Detik-detik menjelang pergantian tahun. Suasana di Alun-alun Kota Pasuruan mendadak berubah menjadi lautan manusia. Ratusan ribu. Skip to content. 1 Juni 2022 Terbaru: Kopdar Asik Bersama Komunitas Scoopy Surabaya
Juni 2023 TanggalImsyakShubuhTerbitDhuhaDzuhurAshrMaghribIsya 0104040414053305571128144917191834 0204040414053305571128144917191834 0304040414053305571128144917201834 0404040414053305571129145017201834 0504050415053405581129145017201834 0604050415053405581129145017201834 0704050415053405581129145017201835 0804050415053405581129145017201835 0904050415053505591129145017201835 1004050415053505591130145117201835 1104060416053505591130145117201835 1204060416053505591130145117211836 1304060416053606001130145117211836 1404060416053606001130145117211836 1504060416053606001131145117211836 1604070417053606001131145217211836 1704070417053706011131145217221837 1804070417053706011131145217221837 1904070417053706011132145217221837 2004080418053706011132145317221837 2104080418053806021132145317221837 2204080418053806021132145317231838 2304080418053806021132145317231838 2404080418053806021133145317231838 2504090419053806021133145417231838 2604090419053906031133145417231839 2704090419053906031133145417241839 2804090419053906031133145417241839 2904090419053906031134145517241839 3004100420053906031134145517241839 Parameter Untuk Kota Pasuruan 7°38' LS 112°54' BT Arah ° ke Mekah Jarak km ke Mekah Pilihan Fiqh Penentapan Waktu Shubuh deg. Kemiringan Matahari Penetapan Waktu Ashr Perbandingan bayangan 1 Shafi'i dan lainnya Penetapan Waktu Isya deg. Kemiringan Matahari Penetapan Waktu Imsyak min. Jarak Waktu dari Shubuh Jadwal sudah diberi 2 menit untuk waktu Ihtiyati pengaman Print/Cetak copyright © 2003-2023 by cahyadsn Modified by
MalamHari Ketika Hujan Rintik-rintik, Mampir Sejenak di Alun-alun Mojokerto . 30 Mei 2021 19:32 Diperbarui: 30 Mei 2021 19:49 1453 4 1 + Laporkan Konten Iya karena saat kami sampai di alun-alun Mojokerto hari sudah malam
PASURUAN, Radar Bromo – Operasi wajah Alun-alun Kota Pasuruan belum tuntas sepenuhnya. Pemkot Pasuruan merencanakan proyek lanjutan revitalisasi kawasan tersebut. Hanya saja, sentuhan yang akan dilakukan di tahun kedua ini tidak sebesar tahun lalu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Pasuruan Samsul Rizal mengatakan, pekerjaan lanjutan kali ini akan menyempurnakan revitalisasi alun-alun yang sudah dimulai tahun lalu. Mengingat sentuhan terhadap kawasan yang dibuat wisata religi terintegrasi itu memang direncanakan secara menyeluruh. Sejauh ini, Rizal mengklaim sudah banyak perubahan wajah alun-alun. “Tahun lalu memang pekerjaan mayornya. Sekarang tinggal melanjutkan saja untuk menyempurnakan yang belum tersentuh,” bebernya. Dalam proyek lanjutan nanti, lanjut Rizal, pihaknya akan fokus pada tugu yang berada tepat di tengah alun-alun. Mengingat bangunan itu merupakan ikon yang statusnya adalah cagar budaya. Sehingga harus tetap dipertahankan dan selalu dirawat. “Kemarin hanya berupa pengecatan saja mengikuti konsep alun-alun secara umum. Ke depan Kami akan coba membuat agar tugu itu semakin menarik perhatian pengunjung,” ujarnya. Misalnya dengan menambahkan lampu sorot yang memancar setinggi bangunan tugu. Dengan begitu, obyek cagar budaya tersebut bisa tampak indah sekalipun di malam hari. Di samping itu, dengan anggaran sekitar Rp 750 juta, revitalisasi lanjutan di alun-alun juga untuk melengkapi sarana penunjang. “Termasuk yang ingin kami sediakan di sana adalah sumber penyiraman taman,” terang Rizal. PASURUAN, Radar Bromo – Operasi wajah Alun-alun Kota Pasuruan belum tuntas sepenuhnya. Pemkot Pasuruan merencanakan proyek lanjutan revitalisasi kawasan tersebut. Hanya saja, sentuhan yang akan dilakukan di tahun kedua ini tidak sebesar tahun lalu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Pasuruan Samsul Rizal mengatakan, pekerjaan lanjutan kali ini akan menyempurnakan revitalisasi alun-alun yang sudah dimulai tahun lalu. Mengingat sentuhan terhadap kawasan yang dibuat wisata religi terintegrasi itu memang direncanakan secara menyeluruh. Sejauh ini, Rizal mengklaim sudah banyak perubahan wajah alun-alun. “Tahun lalu memang pekerjaan mayornya. Sekarang tinggal melanjutkan saja untuk menyempurnakan yang belum tersentuh,” bebernya. Dalam proyek lanjutan nanti, lanjut Rizal, pihaknya akan fokus pada tugu yang berada tepat di tengah alun-alun. Mengingat bangunan itu merupakan ikon yang statusnya adalah cagar budaya. Sehingga harus tetap dipertahankan dan selalu dirawat. “Kemarin hanya berupa pengecatan saja mengikuti konsep alun-alun secara umum. Ke depan Kami akan coba membuat agar tugu itu semakin menarik perhatian pengunjung,” ujarnya. Misalnya dengan menambahkan lampu sorot yang memancar setinggi bangunan tugu. Dengan begitu, obyek cagar budaya tersebut bisa tampak indah sekalipun di malam hari. Di samping itu, dengan anggaran sekitar Rp 750 juta, revitalisasi lanjutan di alun-alun juga untuk melengkapi sarana penunjang. “Termasuk yang ingin kami sediakan di sana adalah sumber penyiraman taman,” terang Rizal. Artikel Terkait
SalamPariwisata Travelers Indonesia, kalini ini sedikit mengulas destinasi wisata di Kota Batu yaitu Alun Alun Kota Batu. Jika anda berkunjung ke beberapa tempat Wisata Batu Malang jangan lupa untuk sejenak meluangkan waktu mengunjungi Alun Alun Kota Batu pada Malam Hari. Mengapa Harus Malam [] Kota Pasuruan - Revitalisasi kawasan alun-alun dan pembangunan 'payung Madinah' di depan Masjid Al-Anwar disebut mampu mendongkrak kunjungan wisatawan di Kota Pasuruan. Tapi banyak pengujung yang kecele saat datang ke Masjid Al-Anwar karena payung itu dalam keadaan payung Madinah di Alun-alun Kota Pasuruan itu memang terjadwal. Nah, supaya tidak kecewa datang jauh-jauh tapi tidak bisa menikmatinya, simak jadwal buka tutup Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Disparpora Kota Pasuruan Akung Novayanto mengatakan bahwa payung Madinah sejatinya belum diresmikan. Namun pihaknya sudah mengoperasikan payung itu sehingga sudah berfungsi sebagaimana mestinya. "Belum ada peresmian, tapi setiap hari kami buka payungnya," kata Akung, Jumat 24/2/2023.Akung menjelaskan payung dibuka mulai pukul WIB hingga pukul WIB. Sehingga di malam hari payung itu sudah dalam kondisi Madinah di Alun-alun Kota Pasuruan. Foto Muhajir Arifin/detikJatim"Setiap hari kami buka, mulai pukul 8 pagi sampai 3 sore," jelas bertahun-tahun kawasan Alun-alun Kota Pasuruan dikunjungi ribuan orang baik dari dalam kota maupun luar kota. Sebagian besar pengunjung datang untuk berziarah ke Makam KH Abdul Hamid Mbah Hamid.Tidak sedikit pengunjung yang datang untuk berjalan-jalan. Potensi kunjungan yang besar itu oleh Pemkot Pasuruan coba ditingkatkan agar semakin berdampak pada perekonomian warga. Karena itu revitalisasi alun-alun alun-alun dipercantik, kawasan wisata religi makam ditata, dan puncaknya pembangunan enam payung besar yang lebih familier disebut payung Madinah di depan Masjid Agung revitalisasi sangat signifikan. Pengunjung semakin banyak, ekonomi makin bergerak kencang. Becak wisata semakin laris dan pedagang diuntungkan dengan kota yang semakin ramai. Simak Video "Viral Aksi Warga Evakuasi Mobil Google Maps yang Nyasar ke Kebun Tebu" [GambasVideo 20detik] dpe/fat

LaporanWartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi. TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sejumlah pertunjukan kesenian yang merupakan rangkaian Hari Jadi ke-653 Cirebon bakal digelar di Alun-alun Sangkala Buana.. Bahkan, panggung seni di alun-alun yang berada di depan Keraton Kasepuhan tersebut dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dari mulai 29 -

BILA menilik sejarahnya, alun-alun sangat mungkin sudah ada sejak zaman pra kolonial. Tepatnya semasa kepulauan Nusantara masih terkotak-kotak dalam bentuk kerajaan. Dan, Alun-alun Kota Pasuruan juga sangat mungkin sudah melalui tiga masa sekaligus prakolonial, kolonial, dan pascakolonial. Konon, dulunya alun-alun menjadi tempat yang paling penting dalam suatu daerah. Yang utama, difungsikan menjadi pusat latihan perang bala pasukan kerajaan. Karenanya, bentuk alun-alun pada masa itu sangat berbeda dengan sekarang. Hanya sebuah lahan lapang yang berada di pusat pemerintahan. Namun, memang tidak ada literatur yang secara khusus menceritakan kondisi Alun-alun Kota Pasuruan pada masa itu. Baru pada masa kekuasaan Bupati Pasuruan Nitiadiningrat I, di sebelah barat alun-alun itu dibangun Masjid Agung Al-Anwar. Masjid itu dibangun oleh Mbah Slagah atas permintaan Nitiadiningrat I. RAMAH WARGA Alun-alun Kota Pasuruan sekarang menjadi tempat wisata yang nyaman bagi wisatawan maupun warga kota sendiri. Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo Selepas itu, alun-alun menjadi kawasan ruang sipil. Terkadang menjadi tempat diselenggarakannya sayembara. Sesekali juga menjadi tempat upacara perayaan bagi masyarakat. Bahkan, pemerhati sejarah Budiman Suharjono menyebut pada 1929, alun-alun sudah menjadi pusat keramaian. Saat itu digelar pasar malam yang dinamakan Pasar Malem Tiong Hwa Hwee Kwan. ”Kemungkinan berlokasi di Alun-Alun Kota Pasuruan karena desain pintu gerbangnya sangat mirip dengan desain yang ada di alun-alun,” kata Budiman. BILA menilik sejarahnya, alun-alun sangat mungkin sudah ada sejak zaman pra kolonial. Tepatnya semasa kepulauan Nusantara masih terkotak-kotak dalam bentuk kerajaan. Dan, Alun-alun Kota Pasuruan juga sangat mungkin sudah melalui tiga masa sekaligus prakolonial, kolonial, dan pascakolonial. Konon, dulunya alun-alun menjadi tempat yang paling penting dalam suatu daerah. Yang utama, difungsikan menjadi pusat latihan perang bala pasukan kerajaan. Karenanya, bentuk alun-alun pada masa itu sangat berbeda dengan sekarang. Hanya sebuah lahan lapang yang berada di pusat pemerintahan. Namun, memang tidak ada literatur yang secara khusus menceritakan kondisi Alun-alun Kota Pasuruan pada masa itu. Baru pada masa kekuasaan Bupati Pasuruan Nitiadiningrat I, di sebelah barat alun-alun itu dibangun Masjid Agung Al-Anwar. Masjid itu dibangun oleh Mbah Slagah atas permintaan Nitiadiningrat I. RAMAH WARGA Alun-alun Kota Pasuruan sekarang menjadi tempat wisata yang nyaman bagi wisatawan maupun warga kota sendiri. Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo Selepas itu, alun-alun menjadi kawasan ruang sipil. Terkadang menjadi tempat diselenggarakannya sayembara. Sesekali juga menjadi tempat upacara perayaan bagi masyarakat. Bahkan, pemerhati sejarah Budiman Suharjono menyebut pada 1929, alun-alun sudah menjadi pusat keramaian. Saat itu digelar pasar malam yang dinamakan Pasar Malem Tiong Hwa Hwee Kwan. ”Kemungkinan berlokasi di Alun-Alun Kota Pasuruan karena desain pintu gerbangnya sangat mirip dengan desain yang ada di alun-alun,” kata Budiman. Artikel Terkait

WatchKota Malang Dimalam Hari - Ade Arief Rahman Singgih Putra on Dailymotion
Nahjika kondisi kalian sedang seperti itu, cobalah datang ke Alun-Alun Kota Batu pas malam hari. Hadiri HUT Sanggar Dharma Budaya Kota Pasuruan ke-41, Mas Adi: Seni Adalah Media Diplomasi Paling Efektif. 1 Agustus 2022. Seminar Nasional Marketer Revolution, Mas Adi Sampaikan Wujud Pemkot Pasuruan Bangun Sinergi Bersama Stakeholder
BeritaMalang Hari Ini Reporter: Kukuh Kurniawan SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebanyak empat jenazah korban kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta tanpa palang pintu di Desa Sentul, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, tiba di Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jumat (19/11/2021). Seperti diketahui, sebelumnya tiga korban tewas tiba .
  • z38pbd01yn.pages.dev/265
  • z38pbd01yn.pages.dev/205
  • z38pbd01yn.pages.dev/398
  • z38pbd01yn.pages.dev/114
  • z38pbd01yn.pages.dev/213
  • z38pbd01yn.pages.dev/387
  • z38pbd01yn.pages.dev/182
  • z38pbd01yn.pages.dev/56
  • z38pbd01yn.pages.dev/215
  • alun alun pasuruan malam hari